Senin, 22 September 2014

Biografi Singkat Soekarno



                                                                                               
                                       
Nama     : Kecil: Kusno Sosrodiharjo
Besar     : Soekarno/Sukarno
Tempat tanggal lahir: Lawang Seketeng, Surabaya, 6 Juni 1901
Sekolah: - Sekolah dasar zaman Belanda hingga kelas 5
-         Europeesche  Lagere School ( ELS), Mojokerto
-          Hoogere Burger School (HBS), Surabaya
-          Technische Hooge School (Sekarang ITB)
Lingkungan:
            Sukarno berasal dari kalangan priyayi. Ayahnya bernama Raden Sukemi Sosrodiharjo dan ibunya Ida Ayu Rai Srimben atau Ida Ayu Nyoman Rai. Sejak muda Sukarno sudah tertarik pada politik. Ia memulai debut politiknya dengan ikut mendirikan Algemene Studie Club di bandung pada 1926. Lalu mendirikan Perserikatan Partai Nasional 4 Juli 1927. Dan pada tahun 1928 ia mengilhami Sumpah Pemuda.
            Pada tanggal 26 Desember 1929, Soekarno dan sejumlah tokoh PNI ditangkap dan dijebloskan ke penjara oleh Belanda karena aktivitas politiknya. Ini menjadi podium untuk Soekarno menyuarakan pandangan politiknya. Ia membacakan pledoi yang monumental, Indonesia Menggugat, 1 Desember 1930. Ini membuat popularitasnya semakin melejit.
            Pada tahun 1943, Soekarno membentuk Pusat Tenaga Kerja (Poetera) setelah ia dibuang ke Flores lalu juga diasingkan ke Bengkulu pada tahun 1938. Ia kembali ke Jawa pada tahun 1942 dan mulai mengajak rakyat untuk menentang Jepang.
Setelah Jepang menyerah pada sekutu pada 1945, Soekarno didesak oleh kaum pemuda untuk memproklamasikan kemerdekaan bersama juga Hatta. Lalu setelah 17 Agustus 1945 Soekarno dan Hatta ditetapkan sebagai Presiden dan juga wakilnya. Soekarno menegaskan Pancasila sebagai dasar Negara Indonesia.
Pada tahun 1956, Hatta mengundurkan diri sebagai wakil Presiden karena dia tidak sejalan dengan Soekarno. Selain itu posisi sebagai wakil Presiden tidak terlalu dianggap penting. Dari situ, kepemimpinan Soekarno terlihat berubah. Pamornya semakin meredup dan ia berusaha membangun pamor tersebut dengan bau kediktatoran.
Pertengahan decade 1960-an merupakan saat paling sulit baginya, terutama dalam menjaga keseimbangan politik antara tiga kekuatan utama; dirinya sendiri, angkatan arat, dan kaum komunis. Hingga akhirnya meletuslah peristiwa G 30 S yang menyebabkan runtuhnya  “ runtuhnya kartu Nasakom”
Jenderal Soeharto adalah rival terberat. Soeharto memanfaatkan Supersemar pada tahun 1966 dan mengambil langkah politik membubarkan PKI. Ini membuat popularitas Soekarno terpuruk.
Tahun 1967 ia menyerahkan jabatan kepresidenan kepada rivalnya, Soeharto. Sejak awal 1968, Soeharto dalam karantina politik dan tinggal di pavilium Istana Bogor. Lalu dipindahkan ke Batutulis, Bogor. 20 Juni 1970 Soekarno menghembuskan nafas terakhir di RSPAD lalu dimakamkan di Blitar, Jawa Timur karena Presiden Soeharto tidak memperbolehkan Soekarno dimakamkan di Jakarta karena alas an tertentu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar