Nama : Kecil: Kusno Sosrodiharjo
Besar : Soekarno/Sukarno
Tempat
tanggal lahir: Lawang Seketeng, Surabaya, 6 Juni 1901
Sekolah:
- Sekolah dasar zaman Belanda hingga kelas 5
- Europeesche Lagere School ( ELS), Mojokerto
-
Hoogere Burger School
(HBS), Surabaya
-
Technische Hooge School
(Sekarang ITB)
Lingkungan:
Sukarno berasal dari kalangan
priyayi. Ayahnya bernama Raden Sukemi Sosrodiharjo dan ibunya Ida Ayu Rai
Srimben atau Ida Ayu Nyoman Rai. Sejak muda Sukarno sudah tertarik pada
politik. Ia memulai debut politiknya dengan ikut mendirikan Algemene Studie
Club di bandung pada 1926. Lalu mendirikan Perserikatan Partai Nasional 4 Juli
1927. Dan pada tahun 1928 ia mengilhami Sumpah Pemuda.
Pada tanggal 26 Desember 1929,
Soekarno dan sejumlah tokoh PNI ditangkap dan dijebloskan ke penjara oleh
Belanda karena aktivitas politiknya. Ini menjadi podium untuk Soekarno
menyuarakan pandangan politiknya. Ia membacakan pledoi yang monumental,
Indonesia Menggugat, 1 Desember 1930. Ini membuat popularitasnya semakin
melejit.
Pada tahun 1943, Soekarno membentuk
Pusat Tenaga Kerja (Poetera) setelah ia dibuang ke Flores lalu juga diasingkan
ke Bengkulu pada tahun 1938. Ia kembali ke Jawa pada tahun 1942 dan mulai
mengajak rakyat untuk menentang Jepang.
Setelah
Jepang menyerah pada sekutu pada 1945, Soekarno didesak oleh kaum pemuda untuk
memproklamasikan kemerdekaan bersama juga Hatta. Lalu setelah 17 Agustus 1945
Soekarno dan Hatta ditetapkan sebagai Presiden dan juga wakilnya. Soekarno
menegaskan Pancasila sebagai dasar Negara Indonesia.
Pada
tahun 1956, Hatta mengundurkan diri sebagai wakil Presiden karena dia tidak
sejalan dengan Soekarno. Selain itu posisi sebagai wakil Presiden tidak terlalu
dianggap penting. Dari situ, kepemimpinan Soekarno terlihat berubah. Pamornya
semakin meredup dan ia berusaha membangun pamor tersebut dengan bau
kediktatoran.
Pertengahan
decade 1960-an merupakan saat paling sulit baginya, terutama dalam menjaga
keseimbangan politik antara tiga kekuatan utama; dirinya sendiri, angkatan
arat, dan kaum komunis. Hingga akhirnya meletuslah peristiwa G 30 S yang
menyebabkan runtuhnya “ runtuhnya kartu
Nasakom”
Jenderal
Soeharto adalah rival terberat. Soeharto memanfaatkan Supersemar pada tahun
1966 dan mengambil langkah politik membubarkan PKI. Ini membuat popularitas
Soekarno terpuruk.
Tahun
1967 ia menyerahkan jabatan kepresidenan kepada rivalnya, Soeharto. Sejak awal
1968, Soeharto dalam karantina politik dan tinggal di pavilium Istana Bogor.
Lalu dipindahkan ke Batutulis, Bogor. 20 Juni 1970 Soekarno menghembuskan nafas
terakhir di RSPAD lalu dimakamkan di Blitar, Jawa Timur karena Presiden
Soeharto tidak memperbolehkan Soekarno dimakamkan di Jakarta karena alas an
tertentu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar